Jumat, 04 Juni 2010

Siapa saja sih yang mengalami Encopresis ??

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sekitar 1,5 persen anak usia SD mengalamiencopresis. Lebih rinci lagi, 2 persen dari jumlah tersebut adalah anak laki-laki usia 8 tahun. Sementara anak perempuan usia 8 tahun yang mengalami encopresis hanya 0,7 persen. Masih menurut survei, anak laki-laki lebih sering mengalami encopresis sekitar 3 kali lipat dibandingkan anak perempuan. Kenapa begitu? Selidik punya selidik ternyata anak perempuan memang lebih cepat menerapkan toilet training dibandingkan anak laki-laki.

Yang perlu diketahui juga, kejadian encopresis tak berkaitan sama sekali dengan faktor genetik, status sosial, atau status ekonomi. Jadi, siapa pun bisa mengalaminya. Pada beberapa kasus, encopresis dialami oleh anak yang hiperaktif dan ADHD.

Menurut Rini, ada 2 klasifikasi mengapa anak mengalami encopresis. Pertama, anak belum pernah dilatih toilet training. Jadi, otomatis dia selalu BAB di celana. Kedua, anak pernah dilatih toilet training dan bisa menerapkannya. Namun, karena kondisi tertentu si anak kemudian tak bisa mengendalikan buang air lagi sehingga terjadilah encopresis.

Rini menambahkan, anak yang mengalami encopresis di usia sekolah bukan berarti dia mengalami kemunduran atau regresi. Untuk melihat apakah ada sesuatu yang serius tentunya harus memperhatikan seluruh aspek perkembangan si anak. "Apakah perkembangan bahasa, motorik, dan kognitifnya juga ikut mengalami regresi atau tidak."

Sumber :

http://www.tabloid-nakita.com/Panduan/panduan06270-02.htm

0 komentar:

Posting Komentar