Kamis, 03 Juni 2010

Cara Mencegah Gangguan Enuresis

Terdapat beberapa upaya untuk mengurangi dan menghentikan anak yang masih ngompol diatas umur lima tahun, diantaranya melalui terapi non farmakologik dan terapi farmakologik.

Untuk terapi non farmakologik adalah terapi tanpa obat. Beberapa contoh upayanya adalah melalui latihan menahan miksi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kandung kemih. ”Jangan lupa untuk beri anak anda motivasi, seperti pujian dan tolong jangan malah dimarahi,” himbau Prof. Sjaifullah saat memberikan seminar awam.

Seringkali orang tua malah memarahi anaknya yang tetap ngompol, padahal menurut Prof. Sjaifullah, hal tersebut malah akan memberikan tekanan kepada anak-anak. Sehingga lebih baik para orang tua mendukung dan memotivasi mereka untuk dapat berhenti ngompol. Beri pujian saat anak berhasi bebas ngompol, beri lampu penerangan yang cukup untuk jalan menuju kamar mandi, sehingga anak tidak takut pergi ke kamar mandi sendiri di malam hari.

Selain itu dapat mengurangi minum di malam hari, atau biasakan kencing sebelum tidur. Salah satu cara yang tidak terlalu umum adalah menggunakan pampers yang memiliki alarm.

Cara lain yang ditempuh apabila cara non obat tersebut tidak juga berhasil adalah dengan menggunakan obat seperti Anti depressan, ADH, atau melalui akupuntur, hipnosis dan lain sebagainya. ”Diharapkan orang tua tidak menggunakan obat untuk menghentikan kebiasaan ngompol,” jelas Prof. Sjaifullah. Ia menjelaskan bahwa hal tersebut dapat menjadikan anak ketergantungan terhadap konsumsi obat.

Alasan terpenting untuk mengobati anak dengan enuresis adalah untuk memperbaiki hilangnya kepercayaan diri dan masalah-masalah psikologik sekunder atau masalah-masalah perilaku yang berkembang akibat enuresis.5 Pencegahan enuresis hampir sama dengan terapi perilaku yang diberikan pada anak dengan diuresis. Anak harus dibiasakan untuk buang air kecil di toilet setiap pagi hari dan didorong agar tidak terbiasa menahan kencing. Kondisi-kondisi yang membuat anak tidak nyaman untuk menggunakan toilet sedapat mungkin dihindari. Karena konstipasi dapat menjadi faktor predisposisi enuresis, pencegahannya juga dapat mencegah terjadinya enuresis. Dengan demikian, anak juga harus dibiasakan untuk buang air besar setelah makan pagi, diet kaya serat, dan tidak terbiasa menahan buang air besar. Anak harus mengurangi minum setelah makan malam sehingga anak harus dibebaskan minum pada pagi dan awal siang hari.

Sumber :

http://www.surabaya-ehealth.org/dkksurabaya/berita/cegah-enuresis-pada-anak

http://imsj.globalkrching.com/enuresis/

0 komentar:

Posting Komentar