Minggu, 18 April 2010

Gangguan pervasif

Anak-anak dengan gangguan perkembangan pervasif (Pervasif Developmental Disorder/PDD) menunjukan hendaknya perilaku atau fungsi pada berbagai area perkembangan. Gangguan perkembangan pervasif pada umumnya menjadi tampak nyata pada tahun-tahun pertama kehidupan dan sering kali dihubungkan dengan retardasi mental. Gangguan ini umumnya diklasifikasikan sebagai bentuk psikosis pada edisi awal DSM.

Gangguan Perkembangan Pervasif (Pervasive Developmental Disorders /PDD) terdiri dari beberapa jenis PPD di antaranya adalah :
1.Autisme

2.Asperger’s disorder. itunjukan dengan adanya deficit pada interaksi sosial dan perilaku stereotip. Gangguan Asperger tidak melibatkan deficit yang signifikan pada kemampuan bahasa dan kognitif (APA,2000;Szatmari dkk 2000).

3.Rett’s disorder, gangguan yang dilaporkan hanya terjadi pada wanita;

4.Childhood Disintegrative Disorder (CDD).

5.Gangguan pervasive opada masa kanak-kanak (Pervasive Developmental Disorder) or Not Otherwise Specified (PDD:NOS). Kondisi yang jarang ada, biasanya muncul pada laki-laki Autisme (autism), atau gangguan austistik, adalah salah satu gangguan terparah di masa kanak-kanak. Bersifat kronis dan berlangsung sepanjang hidup. Autisme berasal dari bahasa Yunani, autos yang berarti “self.” Pertamakali di gunakan tahun 1906 oleh psikiater Swiss, Eugen Bleuler, untuk merujuk pada gaya berpikir yang aneh pada penderita skizofrenia. Cara berfikir autistic adalah kecenderungan untuk memandang diri sendiri sebagai pusat dari dunia, percaya bahwa kejadian-kejadian eksternal mengacu pada diri sendiri. Seolah-olah meeka hidup dalam dunia mereka sendiri, menutup diri dari setiap masukan dunia luar.
terima kasih

0 komentar:

Posting Komentar