Selasa, 22 Februari 2011

lingkungan yang menghasilkan tingkah laku

Gotong royong kebersihan lingkungan dapat terjaga dengan lingkungan yang bersih
[ 19-11-2010 | 58 pembaca ]


Dalam rangka mewujudkan Denpasar clean and green (Denpasar bersih dan hijau), menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita merupakan tanggung jawab bersama. Untuk itu, diharapkan bukan hanya keterlibatan pemerintah saja dalam menjaga kebersihan lingkungan melainkan juga masyarakat. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Drs I Made Mudra,M.Si saat menghadiri kegiatan gotong royong sebagai Bapak Angkat Kelurahan Dauh Puri , Kecamatan Denpasar Barat, Jumat (19/11). disekitar komplek pertokoan jalan Diponegoro.

Dalam kesempatan tersebut, acara gotong royong juga dihadiri oleh Lurah dan masyarakat sekitar Kelurahan Dauh Puri. Persoalan kebersihan lingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah, melainkan juga masyarakat. Untuk itu sangat diharapkan kepada masyarakat agar bisa berpartisipasi dalam membersihkan lingkungan sehingga menjadi lebih bersih dan indah. Seperti yang dilaksanakan oleh warga Kelurahan Dauh Puri kali ini melalui kegiatan gotong royong. Kelurahan Dauh Puri bersinergi bersama Pemerintah menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Kegiatan gotong royong diperkotaan khususnya yang sempat mati, sekarang perlu dibangkitkan kembali guna mencegah penyakit-penyakit menular. Melestarikan lingkungan harus dimulai dari tingkat yang terkecil yaitu lingkungan terdekat atau lingkungan tempat tinggal. Kecintaan terhadap lingkungan yang ditandai dari terjaganya kebersihan lingkungan masing-masing akan membawa dampak sangat besar terhadap keberlangsungan hidup generasi kita.

Kegiatan ini dilaksanakan guna menjaga hal-hal yang tidak kita inginkan. Seperti banjir dan merabahnya penyakit seperti demam berdarah. Melalui kegiatan gotong royong kebersihan lingkungan dapat terjaga, dengan lingkungan yang bersih dan sehat dapat kita raih bersama-sama warga sekitar. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini, Denpasar clean and green segera terwujud dengan melakukan berbagai gerakan kebersihan.


dari contoh kasus diatas, menurut Schoggen (1989) ia mengembangkan teori behaviour setting dari Roger R.Barker yang terkenal. inti teori itu adalah bahwa manusia berperilaku sesuai dengan setting (tatanan) lingkungan. penelitian Barker mengenai behaviour setting disebuah kota di midwest, dilengkapi dengan hasil-hasil penelitian diberbagai setting lain. hasilnya adalah bahwa teori behaviour setting berkait dengan berbagai konsep dalam ilmu-ilmu sosial, lingkungan, dan perilaku.

Sumber :

http://www.denpasarkota.go.id/instansi/?cid==IzN&s=i_berita&id=3244

0 komentar:

Posting Komentar