Senin, 22 Maret 2010

Pengobatan Autis

Pengobatan autis sebenarnya sangat banyak dan bervarian, tetapi paling sering di ingat adalah cara pengobatan dalam terapi lumba-lumba. Kalian pasti sering dengar kata-kata itu.

terapi lumba-lumba telah diketahui oleh dunia medis bahwa di tubuh lumba-lumba teerkandung potensi yang bisa menyelaraskan kerja saraf motorik dan sensorik penderita autis, Sebab lumba-lumba mempunyai gelomba sonar (gelombang suara dengan frekuensi tertentu) yang dapat merangsang otak manusia untuk memproduksi energi yang ada dalam tulang tengkorak, dada, dan tulang belakang pasien sehingga dapat membentuk keseimbangan antara otak kanan dan kiri. Selain itu, gelombang suara dari lumba-lumba juga dapat meningkatkan neurotransmitter.

Terapi anak autis dengan lumba-lumba sudah terbukti 4 kali lebih efektif dan lebih cepat dibanding terpi lainnya. Gelombang suara yang dipancarkan lumba-lumba ternyata berpengaruh pada perkembangan otak anak autis.

Menurut pihak yang menjual CD Terapi Anak Autis ini kepada kami, bedasarkan keberhasilan terapi gelombang lumba-lumba, maka CD Terapi Anak Autis ini diciptakan. Gelombang suara yang dihasilkan oleh lumba-lumba bisa direkam, dan ditiru pola gelombangnya untuk diproduksi secara digital. Dan CD ini adalah hasil karya digita yang "meniru" pola gelombang suara lumba-lumba untuk penyembuhan.

Selain terapi lumba-lumba, ada terapi yang dapat menyembuhkan anak penderita autis, antara lain :

1. Applied Behavioral Analysis (ABA)

ABA adalah jenis terapi yang telah lama dipakai , telah dilakukan penelitian dan didisain khusus untuk anak dengan autisme. Sistem yang dipakai adalah memberi pelatihan khusus pada anak dengan memberikan positive reinforcement (hadiah/pujian). Jenis terapi ini bias diukur kemajuannya. Saat ini terapi inilah yang paling banyak dipakai di Indonesia.

2. Terapi Wicara

Hampir semua anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam bicara dan berbahasa. Biasanya hal inilah yang paling menonjol, banyak pula individu autistic yang non-verbal atau kemampuan bicaranya sangat kurang.
Kadang-kadang bicaranya cukup berkembang, namun mereka tidak mampu untuk memakai bicaranya untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan orang lain.

3. Terapi musik

Lewat terapi ini, musik diharapkan memberikan getaran gelombang yang akan berpengaruh terhadap permukaan membran otak. Secara tak langsung, itu akan turut memperbaiki kondisi fisiologis. Harapannya, fungsi indera pendengaran menjadi hidup sekaligus merangsang kemampuan berbicara.

4. Terapi perilaku.

Tujuannya, agar sang anak memfokuskan perhatian dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Caranya dengan membuat si anak melakukan berbagai kegiatan seperti mengambil benda yang ada di sekitarnya.

5. Terapi Biomedik

Terapi biomedik dikembangkan oleh kelompok dokter yang tergabung dalam DAN! (Defeat Autism Now). Banyak dari para perintisnya mempunyai anak autistik. Mereka sangat gigih melakukan riset dan menemukan bahwa gejala-gejala anak ini diperparah oleh adanya gangguan metabolisme yang akan berdampak pada gangguan fungsi otak. Oleh karena itu anak-anak ini diperiksa secara intensif, pemeriksaan, darah, urin, feses, dan rambut. Semua hal abnormal yang ditemukan dibereskan, sehingga otak menjadi bersih dari gangguan. Terrnyata lebih banyak anak mengalami kemajuan bila mendapatkan terapi yang komprehensif, yaitu terapi dari luar dan dari dalam tubuh sendiri (biomedis).

1 komentar:

yudhaardiansyah mengatakan...

kita juga punya nih artikel mengenai terapi autisme, berikut linknya semoga bermanfaat ya :D
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3565/1/JURNAL.pdf

Posting Komentar