Sungguh menyedihkan sekali, di Negara Indonesia sudah banyak sekali yang menderita autisme, terutama pada anak-anak. Autis bisa kelihatan dari anak berumur 6 bulan. Tanda-tanda awal, adalah saat kita memanggil dia sama sekali tidak merespon atau tidak ada tanggapan. Autis dapat terjadi pada semua kelompok masyarakat kaya miskin, di desa dikota, berpendidikan maupun tidak.
1. Pengertian
Mengapa bisa demikian ???
Autis merupakan gejala yang timbul karena adanya gangguan atau kelainan saraf pada otak seseorang. Diduga autis terjadi karena jembatan yang menghubungkan antara otak kanan dan otak kiri bermasalah atau terhambat. Autisem lebih sering ditemukan pada anak laki2
Autisme adalah suatu gangguan yang ditandai oleh melemahnya kemampuan bersosialisasi, bertingkah laku, dan berbicara. Autisme sering disebut dengan Autistic Spectrum Disorder (ASD). Autis pada anak biasanya muncul pada usia 1-3 tahun. Penderita autis juga memiliki beberapa karakteristik seperti kesulitan berkomunikasi dan bersosialisasi. Penderita autis tidak tahu bagaimana mengekspresikan kesenangan atau kesedihannya. Mereka juga tidak tahu caranya berkomunikasi.
Saat ini penyakit autis sudah dapat dideteksi sejak usia dini. Meski demikian, pengetahuan awam mengenai autis dan bagaimana menanganinya masih belum diketahui luas. anak autis memiliki gangguan komunikasi yang lemah. Artinya, tidak bisa berbicara atau memiliki keterlambatan bicara pada usia seharusnya. Kadang kesalahan yang terjadi diakibatkan kurang tahunya orangtua akan penyakit ini. Sehingga menganggap biasa anak yang telat bicara.
2. Ciri-Ciri lain anak menderita autis :
- memiliki gangguan interaksi sosial, sulit diajak berkomunikasi
- Lebih banyak menghabiskan waktunya sendiri daripada dengan orang lain. Tidak tertarik untuk berteman.
- memiliki gangguan perilaku ( Dapat menjadi sangat hiperaktif atau sangat pasif )
- sering melakukan kegiatan berulang. contoh : sering memukul-mukul sendiri yang dilakukan berulang kali
- sering kali berbicara dengan nada yang monoton dan tanpa ekspresi
- tidak memiliki ketakutan akan bahaya
- memberikan pendidikan khusus
- occupational therapyseperti terapi untuk penderita stroke
- terapi bicara dan terapi bahasa
- terapi fisik dengan melatih otot-otot
- applied behavioral analysis untuk membantu mengenal perilaku mana yang positif atau negatif
- picture exchange communication system, yang merupakan metode belajar melalui gambar, mengekspresikan kata melalui gambar yang mudah ditangkap penderita autis.
0 komentar:
Posting Komentar